Kenali tanda-tanda sakau rokok
Gejala sakau rokok biasanya muncul paling parah di minggu-minggu pertama Anda mulai berhenti merokok. Masa inilah yang paling rentan membuat (calon) mantan perokok akhirnya tergoda untuk kembali “Sebat (sebatang rokok-red) dulu deh!”.
Kalau Anda sudah mantap untuk setop merokok sekali untuk selamanya, maka Anda perlu mengenali berbagai gejala sakau rokok yang mungkin muncul dan mengatasinya sebelum mereka benar-benar menghantui Anda.
Berhenti merokok menimbulkan gejala yang berbeda-beda setiap orang, namun biasanya cukup mengganggu untuk melakukan aktivitas rutin. Hal ini dapat memengaruhi kondisi fisik atau psikologis seseorang.
Gejala fisik yang muncul ketika Anda mulai berhenti merokok:
- Mengalami gejala seperti flu; sakit tenggorokan dan batuk.
- Sensasi dingin pada bagian terujung tubuh (jari tangan dan kaki, puncak kepala).
- Merasa lemas.
- Pusing.
- Nafsu makan meningkat.
- Mual dan perut kram.
- Sakit kepala.
- Berkeringat tanpa sebab.
- Mulut asam dan pahit.
Sementara efek emosional dan psikologis yang mungkin muncul sejak seminggu pertama berhenti merokok adalah:
- Perubahan mood drastis (mood swings); cepat marah, cepat frustrasi, tidak sabar, mudah tersinggung.
- Sulit berkonsentrasi.
- Insomnia.
- Ngidam yang tak tertahankan untuk merokok lagi.
- Gejala-gejala depresi.
- Kecemasan dan kebosanan.
Bagaimana olahraga bisa bantu Anda berhenti merokok
Meski terdengar klise, nyatanya mengubah kebiasaan buruk (dalam hal ini, merokok) dengan sebuah kebiasaan yang lebih baik (olahraga) adalah strategi terbaik untuk mulai berhenti merokok. Gambaran besarnya, rutinitas baru tersebut dapat memperbaiki mood dan membantu mengalihkan pikiran Anda dari rokok. Olahraga rutin juga membuat tubuh lebih berenergi sehingga tidak memunculkan kebutuhan akan merokok kembali.
Di samping itu, olahraga juga menjadi cara berhenti merokok yang efektif berkat berbagai perubahan baik yang dihasilkannya dari dalam tubuh.
1. Olaraga mengurangi efek nikotin pada otak
Nikotin adalah zat yang secara alami ditemukan dalam tembakau. Efek candunya bahkan sama kuat seperti heroin atau kokain. Nikotin juga berperan menekan mood depresan dengan memengaruhi aliran antara sel saraf. Faktanya, nikotin dari asap rokok bisa mencapai otak lebih cepat ketimbang obat-obatan yang disuntikkan lewat pembuluh darah.
Sebuah studi tahun 2017 yang meneliti sekelompok tikus yang dipapar nikotin selama dua minggu menunjukkan bahwa kadar nikotin dalam otak mengalami penurunan drastis setelah mereka dibuat rutin berlari dalam roda putar dalam kurun waktu 2 hingga 24 jam.
Hasil studi ini juga menunjukan tikus yang rutin beraktivitas fisik cenderung lebih jarang menunjukkan gejala sakau merokok, dan jika muncul efeknya jadi lebih ringan, dibandingkan dengan tikus yang tidak beraktivitas fisik.
2. Mengatasi lapar berlebih
Perokok biasanya lebih tahan lapar atau cepat kenyang. Selain karena efek racunnya mengacaukan produksi hormon lapar ghrelin dan asam lambung, sebagian asap yang masuk ke dalam tubuh “tertelan” oleh perut sehingga membuat perut terasa kembung dan lebih penuh.
Nah ketika Anda berhenti merokok, produksi hormon tubuh akan kembali lebih teratur dan lambung tidak akan lagi mengembang karena terisi gas (asap rokok). Itu kenapa berhenti merokok bisa membuat berat badan Anda naik.
Olahraga rutin dapat mengendalikan sekresi hormon ghrelin yang memicu rasa lapar.
3. Mengatasi stres dan kecemasan akibat berhenti merokok
Rokok sering dianggap sebagai penghilang stres. Namun nyatanya, racun rokok justru akan menjadi radikal bebas dalam tubuh yang dapat memicu respon stres, baik secara emosional maupun fisik.
Nah, olahraga rutin melatih tubuh untuk bisa merespon stres dengan lebih baik. Olahraga menurunkan produksi hormon stres kortisol yang memunculkan berbagai gejala stres dan cemas berlebihan, untuk menggantikannya dengan hormon endorfin yang dapat menimulkan efek bahagia.
Cara berhenti merokok dengan olahraga rutin
Perlu diingat bahwa berhenti merokok dan kebiasaan berolahraga adalah merupakan dua hal yang harus dilakukan bertahap tapi berkelanjutan.
Untuk memulai aktif berolahraga sebagai cara berhenti merokok, berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan mulai sekarang:
- Tentukan waktu untuk Anda berolahraga secara rutin seperti setiap pagi atau sore
- Sempatkan waktu minimal sekitar 30 menit dalam satu hari untuk berolahraga, minimal 3-5 hari per minggu. Buatkan jadwal khusus olahraga jika perlu.
- Pilih jenis aktivitas fisik yang paling Anda sukai agar tidak merasa terbebani.
Mulailah dari jenis olahraga yang ringan, seperti jalan kaki, bersepeda keliling komplek, berenang, yoga, hingga latihan kekuatan otot seperti angkat beban, squat, dan plank. Beres-beres rumah dan berkebun juga bisa Anda jadikan alternatif aktivitas fisik selain olahraga.
Apa pun jenis olahraga yang Anda pilih sebagai cara berhenti merokok sebenarnya sama-sama baik. Asalkan Anda jangan berlebihan dalam melakukannya.
Sesak napas saat olahraga adalah hal yang lumrah terjadi pada perokok yang baru mencoba untuk berhenti. Ketika napas sudah mulai ngos-ngosan sehingga Anda bikin sulit berbicara, segera hentikan aktivitas tersebut dan istirahatlah sejenak. Untuk menghindari hal ini, mulailah perlahan. Apalagi jika Anda belum pernah aktif olahraga sebelumnya.
Setelah tubuh beradaptasi dengan rutinitas olahraga baru Anda dan fungsi paru perlahan membaik. Anda bisa tingkatkan intensitas olahraganya secara bertahap. lambat laun, berolahraga akan terasa lebih mudah.
Cara Berhenti Merokok dengan Hipnoterapi
Terapi yang lebih baik untuk berhenti merokok yang aman, non-invasif, tanpa obat-obatan dan tanpa efek samping akan melalui hipnoterapi. Hypnotherapy, adalah cara alami untuk memasuki pikiran bawah sadar Anda untuk membantu Anda mencapai perubahan perilaku yang Anda inginkan. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah hipnoterapi tidak dapat membuat Anda melakukan sesuatu yang tidak ingin Anda lakukan. Jadi jika Anda tidak ingin berhenti merokok, jangan khawatir, ahli hipnoterapi tidak dapat membuat Anda berhenti tanpa persetujuan Anda. Sebagai Asosiasi Hipnoterapis Profesional Amerika menjelaskan: “Hipnosis hanyalah keadaan fokus yang santai. Ini adalah keadaan alami. Bahkan, kita masing-masing memasuki keadaan seperti itu — kadang-kadang disebut keadaan trance — setidaknya dua kali sehari: sekali ketika kita tertidur, dan sekali ketika kita bangun. “Bahaya Merokok
Merokok, sama seperti semua kebiasaan, adalah reaksi yang dikendalikan oleh bagian bawah sadar pikiran. Secara sadar, kita semua tahu bahwa merokok itu buruk bagi kita, namun, perasaan dan keyakinan kita (yang dikelola oleh alam bawah sadar) mungkin berpikir sebaliknya. Dengan demikian, hipnosis membawa kita pada keadaan gerakan mata yang cepat – keadaan penyembuhan dan proses alami – dan dalam keadaan inilah pikiran bawah sadar Anda lebih terbuka terhadap gagasan dan saran baru. Dalam keadaan ini, ketika pikiran bawah sadar Anda diberikan saran seperti ‘Anda tidak harus mencoba untuk tidak merokok; kebiasaan itu akan mulai menghilang. Sebagaimana dilaporkan dalam New Scientist Magazine, ditemukan bahwa “hipnoterapi menikmati tingkat keberhasilan yang lebih besar daripada metode lain dalam membantu orang berhenti merokok.”
Menurut Uni. Dari Washington School of Medicine, ada tingkat keberhasilan 91% menggunakan hipnosis untuk membantu Anda berhenti merokok. American Journal of Medicine menyatakan bahwa hipnosis telah dipromosikan sebagai cara bebas narkoba untuk membantu perokok menghentikan kebiasaan itu, dan ada bukti bahwa itu berhasil, menurut penelitian yang meninjau 14 studi internasional. Di dalamnya, Taylor dan Dingle (1994) menemukan bahwa pemeriksaan beberapa penelitian menunjukkan bahwa satu sesi hipnosis untuk berhenti merokok menghasilkan sekitar 25% tingkat keberhasilan, sedangkan lebih dari 70% dari mereka yang terlibat dalam 2 hingga 3 sesi hipnosis berhenti merokok dalam beberapa minggu.